Di Balik Ketidaksempurnaan, Ada Bakat Membanggakan

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang- Suasana di lantai dasar Wisma Perdamaian Kota Semarang, mendadak riuh dan penuh ceria saat Wakil Gubernur Jawa Tengah masuk dan menyalami puluhan anak tunagrahita yang berbaris melingkar, Jumat (26/7). Sembari menyanyikan lagu “Menthok-menthok”, anak-anak disabilitas intelektual yang juga atlet Special Olympics itu bersenandung dan berjoget riang menyambut wakil gubernur. 

Lirik lagu berbahasa Jawa dengan iringan musik rancak, membuat suasana Unified Poetry Youth Motivation Rally semakin hangat dan akrab. Wajah anak-anak tunagrahita dan para relawan Special Olympics Indonesia (SOIna) Jawa Tengah, tampak semringah mendapat kesempatan bertemu wakil gubernur sekaligus melaksanakan berbagai kegiatan menyenangkan di Wisma Perdamaian. 

Selain tarian ‘Menthok-mentok’, salah seorang penyandang grahita yang berbakat di bidang seni dan sastra, Suci mempersembahkan sebuah puisi yang dikarang dan ditulis sendiri di telepon genggamnya. Remaja tunagrahita yang merupakan atlet Special Olympics itu, membacakan puisi karyanya dengan lancar dan lantang di depan teman-temannya. 

Tidak hanya Suci yang tampil percaya diri menunjukkan bakatnya, Kayla (15) juga berani maju untuk menyampaikan hobi dan keinginannya. Di depan wakil gubernur, remaja berkacamata yang gemar nonton wayang dan memainkan alat musik tradisional itu, mengaku sangat ingin bertemu dengan Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

“Kalau saya maju ke depan pak wakil gubernur nanti bikin malu nggak ya? Saya cuma mau bilang ingin bertemu Pak Ganjar. Sekarang Pak Ganjar sedang dimana? Selama ini saya hanya lihat di TV,” ungkap Kayla. 

Mendengar keinginan gadis warga Manyaran Semarang itu, Wakil Gubernur Taj Yasin langsung bangkit dari tempat duduknya, kemudian menghampiri Kayla dan mengajaknya nge-vlog bareng. Dalam video pendek tersebut, Taj Yasin menyampaikan keinginan Kayla untuk bertemu langsung dengan orang nomor satu di Jawa Tengah. 

“Karena sekarang pak gubernur sedang ke Surabaya, nanti video ini saya kirim ke Pak Ganjar supaya beliau tahu kalau Kayla ingin bertemu,” kata Taj Yasin kepada Kayla. 

Mendengar penjelasan Taj Yasin, senyum Kayla langsung mengembang, wajahnya pun terlihat bahagia dan seolah tak sabar menunggu pertemuan dengan tokoh idolanya tersebut. Meskipun belum dapat bertemu pada hari itu, Kayla mengaku lega karena apa yang diimpikannya sudah disampaikan oleh wakil gubernur. 

Wagub Taj Yasin mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Pengurus Daerah SOIna Jawa Tengah tersebut. Unified Poetry yang didasarkan pada program nonolahraga dan pendidikan, telah mengaktifkan para pemuda untuk berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan kepercayaan diri. Salah satunya melalui pelatihan membuat dan membacakan puisi kepada atlet tuna grahita. 

“Para orangtua, terutama yang mempunyai anak penyandang disabilitas harus maju pemikirannya dan jangan ‘menyembunyikan’ atau malu karena anak-anak kurang sempurna. Dibalik ketidaksempurnaannya, mereka mempunyai bakat-bakat yang bisa dikembangkan dan membuat bangga kita semua,” pintanya. 

Mantan anggota DPRD Jawa Tengah itu menyampaikan, berbagai kegiatan bisa dilakukan agar anak-anak disabilitas selalu percaya diri dan mengembangkan bakatnya di berbagai bidang. Kegiatan seperti yang digelar di Wisma Perdamaian, dengan melibatkan penyandang tunagrahita dan relawan-relawan muda dari berbagai komunitas itu perlu dilakukan secara berkelanjutan. 

“Ini yang perlu kita kampayekan. Mengubah cara pandang masyarakat yang kerapkali memandang sebelah mata penyandang disabilitas harus kita ubah. Masyarakat harus peka dan memberikan perhatian lebih kepada disabilitas maupun tunagrahita, karena mereka juga sama seperti kita yang diberi kesempurnaan. Mereka pun mempunyai potensi dan bakat di olahraga, seni, budaya dan bidang lainnya,” bebernya. 

Ia berharap, anggota Special Olympics lebih meningkat dan semakin tersebar di penjuru daerah. Sehingga apa yang Nawacita pemerintah akan tercapai. Terlebih Pemprov Jateng telah meluncurkan beragam progran untuk penyandang disabilitas. 

“Kami mengucapkan terimakasih kepada pengurus SOIna di Jawa Tengah, yang telah bersama-sama mengembangkan bakat teman-teman tunagrahita. Tugas kita adalah menemukan dan mengembangkan bakat dan potensi adik-adik ini (tunagrahita),” pungkasnya. 

Sementara itu Pengurus SOIna Pusat, Natasha menambahkan, selain program utama Special Olympics yakni olahraga, pihaknya juga mempunyai program nonolahraga dengan visi untuk memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas intelektual untuk bisa percaya diri dan berani mengutarakan apa yang inginkan, dan diterima oleh masyarakat. 

“Tujuan dari kegiatan ini adalah, atlet-atlet Special Olympics ini kita jadikan satu untuk berteman dan mendapatkan penerimaan dari teman-teman setaranya,” terangnya. 

Selain pelatihan olahraga sepanjang tahun dan kompetisi di tingkat faetah, nasional, maupun internasional, bakat lain yang bisa dibangkitkan adalah atlet leadership. SOIna memberikan kemampuan diluar potensi olahraga, seperti pelatihan kepemimpinan, menjadi volunteer atau relawan, membantu teman sesama, membaca puisi, public speaking, dan bakat lainnya.(p/ab)